Sunday, August 11, 2013
Tuesday, August 6, 2013
Hasil renungan yang saya curhatkan (mungkin aja bisa jadi manfaat)
Kawan semua udah lama gak ada postingan. kali ini saya mau sedikit mengajak untuk merenung dari hasil renungan dan pelajaran yg saya tahu. kawan semua coba yg alhamdulillah sudah bisa melaksanakan ibadah dengan baik lebih banyak bersyukur. selain itu kita juga harus lebih banyak berusaha meningkatkan kualitas ibadah kita dan ilmu kita tentunya. Kalau kita sudah mendapat taufik dan hidayah-Nya, janganlah sombong. banyak (gak ngomong semua) sekarang orang merasa paling suci, ahli surga, paling nyunnah, dsb, paling-paling dah pokoknya. mereka mencela orang yg mungkin belum dpt hidayah dari Allah dan memvonis org yang beda pendapat. Istghfar sama-sama mungkin kita termasuk demikian.
Semoga Allah lindungi kita dari sifat-sifat takabur semacam itu yang sangat berbahaya. jangan pernah merasa diri lebih baik dari orang lain. Ingatlah semua dinilai dari akhirnya. siapa yang bisa tau kita yang mungkin merasa paling-paling ini mati khusnul khatimah atau mengucapkan "Laa ilaaha illallah" disaat sakaratul maut. Siapa yg memastikan kita masuk surga, dia ahli neraka. Bukankah yang menentukan demikian itu Allah? Merasa seperti tuhan kah? Masya Allah. bila kita demikian, berarti perasaan kita yg udah baik , sebenarnya belum bahkan makin jauh dari Allah. Ini sifat emang bahaya bgt.
Akhirnya saya yang dosanya bejibun ini cuman memberi kata-kata yg semoga bisa jadi pengingat: "Sibuklah perbaiki diri sendiri, jangan urus amal orang lain dulu". Dari sini pangkalnya, sampai kita bisa mengingatkan orang lain dengan jalan ma'ruf dan berdakwah dengan niat yg tulus bukan dengan hawa nafsu termasuk sombong. jadi inget kata alm.Uje di tv jangan "merasa" : merasa benar, merasa sudah suci, dsb.
Ahli maksiat mungkin saja diakhir hidupnya taubat dan husnul khatimah, begitu mudah mengucapkan Laa ilaha illallah. kita Allahu a'lam yang mungkin udah "merasa" bisa aja suul khatimah dan begitu sulit mengucapkan kalimat tauhid. na'udzubillah min dzalik. Siapa yang mengetahui takdir Allah kecuali Allah ta'ala semata.
Semoga Allah selalu memberikan taufik dan hidayah-Nya, dan dimatikan kita dengan akhir yang baik. Aamiin.
Semoga Allah lindungi kita dari sifat-sifat takabur semacam itu yang sangat berbahaya. jangan pernah merasa diri lebih baik dari orang lain. Ingatlah semua dinilai dari akhirnya. siapa yang bisa tau kita yang mungkin merasa paling-paling ini mati khusnul khatimah atau mengucapkan "Laa ilaaha illallah" disaat sakaratul maut. Siapa yg memastikan kita masuk surga, dia ahli neraka. Bukankah yang menentukan demikian itu Allah? Merasa seperti tuhan kah? Masya Allah. bila kita demikian, berarti perasaan kita yg udah baik , sebenarnya belum bahkan makin jauh dari Allah. Ini sifat emang bahaya bgt.
Akhirnya saya yang dosanya bejibun ini cuman memberi kata-kata yg semoga bisa jadi pengingat: "Sibuklah perbaiki diri sendiri, jangan urus amal orang lain dulu". Dari sini pangkalnya, sampai kita bisa mengingatkan orang lain dengan jalan ma'ruf dan berdakwah dengan niat yg tulus bukan dengan hawa nafsu termasuk sombong. jadi inget kata alm.Uje di tv jangan "merasa" : merasa benar, merasa sudah suci, dsb.
Ahli maksiat mungkin saja diakhir hidupnya taubat dan husnul khatimah, begitu mudah mengucapkan Laa ilaha illallah. kita Allahu a'lam yang mungkin udah "merasa" bisa aja suul khatimah dan begitu sulit mengucapkan kalimat tauhid. na'udzubillah min dzalik. Siapa yang mengetahui takdir Allah kecuali Allah ta'ala semata.
Semoga Allah selalu memberikan taufik dan hidayah-Nya, dan dimatikan kita dengan akhir yang baik. Aamiin.
Subscribe to:
Posts (Atom)